Text
Daun Putri Malu
Persahabatan ini tejalin antara Lia dan Anggi semasa duduk di bangku sekolah dasar di Jakarta. Masa kecil mereka menjadi pendasar sikap hidup dan karya mereka di kemudian hari
Kekayaan batin semasa kecil bersama daun putri malu yang dipetikdi pinggir jalan dengan keyakinan akan terhindar dari sasaran amara orang dewasa menguatkan sikap jujur yang bagi Lia adalah prinsip hidup
Lia dan Anggi dipertemukan nasib saat sama-sama terlibat demonstrasi. Mereka berjumpa lagi pada usia paruh baya dan memutuskan untuk berkumpul mengelola sebuahlembaga non pemerintah
Diawali dari kehidupan paska reformasi 1998 dan peristiwa-peristiwa ikutannya yang menciptakan sejuta persoalan yang musti diselesaikan. Lida dengan persoalan pekerjaannya di LSM yang menangani pendampingan perempuan dan anak yang mengalami tindak kekerasan dan berhadapan dengan pimpinan yayasan dengan kepribadian unik.
Suatu ketika Lia harus mencari cara menyadarkan anak pembantu rumahtangganya yang ketahuan mencuri. Pada kesempatan lain Lia pun menghadapi konflik dengan putri bungsunya Joad. Gadisnya yang memasuki usia dewasa muda menunjukkan sikap jujur lewat merokok dihadapannya. Ini mengejutkan Lia meskipun dulu ia pernah merokok dan bahkan teman-teman kerja perempuannya merokok juga untung ia punya kawan diskusi mumpuni, Bima suaminya. Meskipun kurang mulus, ia mampu menghadapi sikap Joan , sedikitnya ia dapat menarik pelajaran dari apa yang putrinya perbuat.
Dalam pada itu sahabat Lia, Anggi memiliki problema yang cukup pelik, ia menjalin hubungan dengan pria yang sudah beristri.
Kehidupan terus mengalir. Lia dan orang-orang disekelilingnya terus belajar dan mengasah kejujuran dengan bercermin pada daun putri malu yang perlahan merunduk layu saat tersentuh.
Tidak tersedia versi lain