“Dia adalah orang yang selalu aku sebut sebagai monster dalam hidupku, Duniaku kelam pada saat itu juga. Mentalku terguncang, aku dipermalukan dan dianggap begitu rendah. Semua orang menatap diriku seperti bangkai yang harus dijauhi.”
Calista menatap sinis lima orang cowok gagah yang sedang berdiri di hadapannya. Ia menunjukkan senyuman miring kepada mereka. Lima orang cowok itu memang tampan, tetapi hati mereka sama sekali tidak tampan. Calista sangat mengetahui itu. Calista langsung mempertanyakan dengan sinis apa keinginan lima cowok itu mejeng di tempat itu.