Text
MENYAPU AWAN DI KAKI BUKIT BARISAN
Koto Tuo merupakan satu desa yang paling besar diantara desa-desa yang terletak di kaki gunung Bukit Barisan. Meski begitu, kehidupan masyarakat di desa Koto Tuo tidak makmur sejahtera. Kehidupan masyarakat Koto Tuo tidak berubah dari keterbelakangannya. Kemiskinan dan kebodohan seakan-akan sudah akrab dengan mereka. Kegairahan hidup yang mestinya tampak pada masyarakat desa, tidak didapati di desa Koto Tuo itu. Rumah-rumah berlantai tanah, seakan-akan menjadi ciri khas kehidupan mereka. Untuk itulah Koto Tuo membutuhkan seorang pahlawan yang benar-benar berhati tulus, ulet, dan bermental baja.
Di desa Koto Tuo tersebut ada satu rumah yang memenuhi kriteria kesehatan, yaitu rumah Dokter Aji anak angkat Datuk Pamenan. Sebagai seorang pendatang dari Jakarta, ia mencoba untuk menyesuaikan diri dengan budaya setempat. Akan tetapi, masyarakat Koto Tuo selalu memperlakukannya dengan kurang sopan, ia berniat kembali ke Jakarta. Akan tetapi, Datuk Sutan Pamenan sebagai orang tua angkatnya tidak mengijinkan. Akhirnya, setelah diberi nasihat olehnya Dokter Aji pun mengurungkan niatnya, ia memutuskan untuk membeli tanah seorang janda tua yang bernama Amak Sholikhah.
Jasa demi jasa pun mengalir dari tangan Dokter Aji bersama Pak Kades, Pak Guru Nasir dan warga-warga lainnya, ia merencanakan pembangunan sumur umum, memperbaiki masjid, pembuatan kolam ikan, simpan pinjam, dan pengiriman beberapa anak cerdas. Akhirnya, rencana-rencana tersebut mencapai keberhasilan, walaupun selalu ada masalah yang menghadang. Contohnya, pada suatu malam Dokter Aji didatangi oleh empat orang laki-laki berkerudung sarung, hingga perutnya ditusuk oleh salah seorang laki-laki itu. Ternyata setelah diselidiki, mereka adalah Isrul dan teman-temannya. Isrul adalah anak Datuk Baharudin, dia akan dinikahkan dengan Yusma, tapi Yusma menolak dengan alasan bahwa dia ingin melanjutkan sekolah dulu. Isrul menyangka bahwa penolakan Yusma itu disebabkan pengaruh Dokter Aji.
Dokter Aji dirawat di Rumah Sakit Padang, disana ia dirawat oleh Dokter Dewi yang ternyata adalah mantan kekasihnya dulu. Setelah ia pulih, ia tetap ingin kembali ke Koto Tuo untuk meneruskan rencananya walaupun ayahnya menyuruhnya kembali ke Jakarta. Waktu terus berlanjut, desa Koto Tuo pun berubah menjadi desa yang makmur dan tidak terbelakang lagi. Dokter Aji diangkat sebagai Datuk Sutan Mahkota Langit untuk menggantikan Datuk Sutan Pamenan.
Tidak tersedia versi lain