Text
Gerhana
“Kemelaratan dan dosa, kata orang, Cuma berjarak selangkah.” Tetapi, lewat kumpulan cerpennya, Muhammad Ali menjengkelitkan anggapan tersebut. Ia adalah seorang penulis yang tidak bisa menyembunyikan simpatinya terhadap masyarakat dari kalangan bawah. Penulis juga mantan Ketua Dewan Kesenian Surabaya (1976-1978), mencurahkan rasa simpatinya tersebut dalam buku kumpulan cerpen yang berjudul Gerhana. Terdapat 21 nbuah cerpen dalam kumpulan cerpennya tersebut. Kumpulan cerpen penulis kelahiran Surabaya, 23 april 1927, mengisahkan kehidupan orang-orang kecil.
Muhammad Ali, dengan bahasanya yang ringan namun tetap kaya akan unsur sastra, mampu menggugah para pembaca. Tidak hanya itu, Muhammad Ali yang bersekolah di MULO (tidak selesai) dan kursus di Keimin Bunka Shidoso, dapat menghadirkan cerita-cerita yang menarik dan menyenangkan. Sebut saja judul cerpen “Gerhana”.
Ceritanya mengenai Sali yang menanam papaya di pekarangan rumahnya. Suatu hari ia mendapati pohon papaya kesayangannya itu tergeletak tak bernyawa. Ada seseorang yang menebang pohon tersebut. Karena rasa sayangnya pada pohon yang telah di anggap anak, Sali pun begitu marah dan berusaha mencari pelaku yang menebang pohon tersebut. Langkah pertamanya adalah dengan melapor pada pak lurah. Namun pak lurah menganggap kasus tersebut terlalu ringan. Lalu Sali pergi ke kantor kecamatan. Di kantor camat,melaporkan peristiwa yang menimpanya kepada juru tulis muda tetapi mereka malah mengejek Sali secara halus. Hingga Sali memutuskan untuk melapor pak polisi. Namun, usahanya sia-sia Karena bukan bantuan yang di dapat, melainkan cemooh dan kemarahan pak polisi. Akhirnya Sali menyerah dan beranjak pulang kerumah. Setibnya di rumah, badanya sekonyong-konyong roboh dan tak sadarkan diri. Maka beberapa dukun kampung pun di datangkan untuk mengobati Sali. Tetapi pada akhirnya, Sali hanya diam terbujur kaku meninggalkan keluarganya. Dan ternyata orang yang menebang pohon tersebut adalah isrti Sali sendiri.
Tidak tersedia versi lain