PERPUSTAKAAN CAHAYA ILMU

SMA Negeri 11 Pekanbaru

  • Beranda
  • Register
  • Visitor
  • Masuk
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Tarian Bumi
Penanda Bagikan

Text

Tarian Bumi

Rusmini, Oka - Nama Orang;

Novel ini menceritakan kisah perempuan bernama Luh Sekar. Luh Sekar dulunya adalah seorang penari Sudra yang sangat cantik. Kehidupan keluarganya yang miskin dan terhina membuat Sekar berambisi untuk menikah dengan seorang bernama Ida Bagus Ngurah Pidada dari kasta Brahmana supaya menjadi keluarga kaya dan terhormat. Ia pun dipinang oleh lelaki bangsawan yang tidak dicintainya. Meski begitu, ia tetap menerimanya karena ia sangat mengharapkan kehidupan yang layak. Keinginannya pun terwujud. Setelah menikah dengan Ida Bagus, Luh Sekar berganti nama menjadi Jero Kenanga.
Meskipun Ida Bagus tidak setia, tukang selingkuh, dan menganggap Kenanga antara ada dan tiada, Kenanga tetap senang menjalani hari-harinya sebagai istri seorang Brahmana. Pernikahan Kenanga dengan suaminya, Ida Bagus, tentu saja tidak disukai oleh ibu mertuanya yang bernama Ida Ayu Sagra Pidada. Hal ini membuat Kenanga tidak diperlakukan dengan baik oleh mertuanya.

Ida Ayu Sagra Pidada sangat membenci Kenanga karena ia menginginkan anaknya menikah dengan seorang Ida Ayu, bukan dengan perempuan Sudra. Karena kebenciannya pada Kenanga, ibu mertuanya selalu memaki-maki Kenanga, apalagi ketika anaknya pulang dalam keadaan mabuk berat. Sampai pada akhirnya Ida Bagus Ngurah Pidada meninggal, baru ibu mertuanya tidak lagi memaki Kenanga. Tidak lama kemudian Ida Ayu Sagra Pidada juga meninggal.

Meskipun begitu, Kenanga melahirkan seorang putri yang diberi nama Ida Ayu Telaga Pidada. Anak perempuannya itu tumbuh sangat baik dan cantik. Setelah kematian ayah Telaga yang diikuti oleh neneknya, ibunya mulai mengatur semua kehidupan Telaga. Sama seperti dulu, Kenanga sangat keras kepala. Telaga harus menjadi wanita tercantik dan menjadi penari, sampai-sampai ia memanggil guru tari yang terhebat, Luh Kambren, seorang guru tari yang sangat teguh memegang adat istiadat Bali sampai ajal memanggilnya. Rupanya tidak sia-sia. Telaga bisa menjadi seorang penari, dan dikaruniai taksu-taksu yang dulu melekat pada diri Luh Kambren.


Semua keinginan Kenanga harus dituruti dan tidak bisa dibantah. Demikian juga tentang jodoh anaknya itu, harus sesuai dengan kehendaknya. Ia mengharuskan Telaga menikah dengan seorang Ida Bagus. Tetapi Telaga menolak. Telaga jatuh cinta pada seseorang berkasta Sudra yang bernama Wayan Sasmitha.


Ibu Wayan tidak mengizinkan anaknya menikahi Telaga karena berbeda kasta. Telaga adalah seorang perempuan Brahmana sedangkan Wayan hanya lelaki Sudra. Apabila mereka menikah, dikhawatirkan malapetakan akan menimpa keluarga mereka. Tetapi dengan keberanian yang besar, mereka tetap menikah. Telaga dengan keyakinan cintanya mengorbankan status dan menyerahkan semua harta yang ia miliki untuk tetap bersama Wayan. mereka hidup miskin dan berada di bawah cibiran orang-orang.

Setelah menikah, Wayan dan Telaga dikaruniai seorang anak perempuan bernama Luh Sari. Namun, pernikahan itu tidak berlangsung lama karena Wayan meninggal di studio lukisnya. Menurut pemeriksaan dokter, Wayan mengidap penyakit jantung. Ibu Wayan yang bernama Luh Gumbreg menganggap bahwa kematian Wayan adalah malapetaka yang disebabkan oleh Telaga.


Setelah kematian anaknya itu, Telaga diminta oleh mertuanya untuk melakukan upacara Patiwangi atau upacara pamitan kepada leluhur di Griya karena ia sudah tidak menjadi bagian dari keluarga Griya. karena mertuanya itu meyakini bahwa sebelum Telaga melakukan upacara Patiwangi, maka ia akan terus membawa malapetaka. Akhirnya Telaga melakukan upacara Patiwangi di Griya dan ia pun berganti menjadi perempuan Sudra, meninggalkan kasta Brahmana.


Ketersediaan
#
My Library (Rak 22) 899.221.3 OKA t
P00552
Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
899.221.3 OKA t
Penerbit
Jakarta : Pt Gramedia Pustaka Utama., 2007
Deskripsi Fisik
182 hlm.; 13 x 19,5 cm.
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
978-979-22-2877-9
Klasifikasi
899.221.3 OKA t
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
Cet. 1
Subjek
Fiksi Indonesia
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Oka Rusmini
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

PERPUSTAKAAN CAHAYA ILMU
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

As a complete Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System) has many features that will help libraries and librarians to do their job easily and quickly. Follow this link to show some features provided by SLiMS.

Statistik Pengunjung Web

Hari ini : 1 Pekan Terakhir : 1 Bulan Terakhir : Total :

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?