Cinta pada bayangan... Benarkah itu yang dirasakan naluri? Ini bukan cinta bertepuk sebelah tangan. Figar, pria yang dicintai Naluri, justru lebih mencintainya. Namun, seakan menjelma bagai bayangan, ia menjamahi hati Naluri tanpa benar-benar ada di sisi wanita itu. Bahkan tanpa sentuhan fisik sedikitpun. Apa ini karena Figar sudah menikah? Pernikahannya kah yang membuat mereka harus menjalani hubungan cinta yang platonik ini ? Naluri gerah. Dia tidak bisa terus-menerus mencintai dengan cara seperti ini. Tapi, justru saat dia angkat kaki dari semua ini dan pindah ke ibu kota, sebuah kebenaran terungkap...