Text
Jilbab Putih Kekasih
Novel Jilbab Putih kekasih karya K.usman ini adalah novel yang menceritakan sosok perempuan yang senang menggunakan jibab putih. Dia adalah anak seorang pengusaha kaya, namun amat religius, penurut, dan memegang teguh keyakinannya, terutama soal jilbab yang dikenakannya meski harus perang argumen dengan Antonius Rewang, kakak kelasnya di SMA Negeri 7.Sebagai manusia normal yang dianugerahi rasa cinta, Olga menaruh hati pada seseorang bernama Hartono Gunawan Kamil alias Tono, teman yang sudah dikenalnya sejak SMP. Tono adalah seorang yang biasa-biasa saja, atau bunda Olga pada awalnya sering menyebutnya ”si kere” yang tidak sama sekali pantas bila memadu kasih dengan anaknya, Olga. Awalnya, kedua orang tua Olga tak pernah menyetujui hubungan cinta Olga dan Tono. Rencananya, orang tua Olga akan menjodohkannya dengan Antonius Rewang, seorang remaja kaya raya, anak seorang pejabat Departemen Pekerjaan Umum. Ayah Olga kerap kali mendapatkan proyek usahanya berkat kerja sama dengan ayah Antonius. Sebagai balas jasa, bunda dan ayah Olga juga kedua orang tua Anton menyetujui hubungan Olga dan Anton, bahkan sampai ke jenjang perkawinan pun. Di sinilah terjadi pergolakan batin Olga. Antara penekanan orang tuanya dan ketidaksukaanya kepada Anton, selain Anton bergama katolik. Setelah Olga dan Tono lulus SMA, keduanya pun berpisah karena berbagai pertimbangan. Tono melanjutkan kuliahnya di jurusan Publisistik dan komunikasi, meski sambil bekerja siang dan malam. Olga, melanjutkan kuliahnya di Negeri Kangguru dengan mengambil konsentrasi akuntansi menyusul kedua kakaknya. Walaupun mereka terpisah jauh mereka masih sering berkomunikasi melalui email. Dan Tono senantiasa menunggu Olga kembali dari Australia.
Beberapa tahun kemudian, karena cita-cita sejak awal Tono ingin jadi wartawan, ia pun berhasil menjadi seorang wartawan di harian cahaya dengan jabatan sebagai pemimpin redaksi. Sebuah jabatan bergengsi di dunia pers. Tanpa diketahui, ayah Olga dan ayah Anton terjerat kasus korupsi. Ayah Olga, yang seorang pengusaha itu menyogok ayah Anton yang bekerja di Departemen Pekerjaan Umum untuk memperlancar proyek usahanya.Berita ditangkapnya pengusaha dan pejabat pekerjaan umum itu tersiar di berbagai media, termasuk koran Cahaya, tempat Tono bekerja. Kedua keluarga, baik dari Olga dan Anton, akhirnya memusuhi Tono akibat pemberitaan itu. Mereka menuduh Tono sebagai biang kerok kedua ayah itu dipenjara. Menurutnya, itu sebagai upaya balas dendam Tono terhadap kelurga Olga yang selama ini menghina Tono sebagai manusia ”kere”.
Namun, setelah dijelaskan melalui kiriman email Tono kepada Olga, perempuan itu akhirnya mengerti, bahwa Tono sebagai wartawan bekerja sesuai dengan kode etik jurnalistik. Jadi, tidak mungkin Tono bekerja sesuai yang dituduhkan. Bila perlu, kata Tono, andai pemberitaan itu tak sesuai fakta, silakan para tersangka mengajukan hak jawab. Namun, dijelaskan seperti itu, mereka pun tak bergeming.
Ayah Olga pun keluar penjara. Harta kedua orang tua Olga disita negara, yang tersisa hanya rumah yang ada di Australia. Singkatnya, kedua orang tua Olga sadar dengan perbuatannya yang salah langkah selama ini. Mulai dari memaksa putri sulungnya menikahi lelaki yang tak dicintainya , Anton. Hingga perilaku korupsinya selama ini.Setelah sadar atas perbuatan mereka selama ini, ayah dan bunda Olga mempersilahkan kepada putri sulungnya
itu memilih jodoh sesuai dengan hati nuraninya. Dan akhirnya Tono melamar Olga,larmaran Tonopun di terima olehnya. Mereka melangsungkan pernikahan pada tanggal 11 Agustus.
Tidak tersedia versi lain