Text
Geni Jora
“tak ada yang sia-sia dari pemberontakan. Dan tak ada yang langgeng dari ketidakadilan. Ia selalu melahirkan pemberontak dengan beragam jenis medelnya. Dan menurutku, menggerus ketidakadilan adalah dengan cermin yang dipajang di muka sang antagonis. Di kurun maha kacau ini, kata maaf tidak lagi memiliki kekuatan untuk menggerakkan revolusi.”
Itulah prinsip yang dipegang Jora, perempuan santri tokoh utama novel “Geni Jora”. Dengan itu, ia melawan perlakuan-perlakuan tidak adil terhadap perempuan,yang telah dibungkus oleh budaya patriarki, dalam bahasa agama dan jubah tradisi. Dengan latar dunia pesantren di Jawa, melanglang ke alam dan budaya timur tengah dan maghribi, diekspresikan melalui bahasa yang lincah, cerdas, nakal, dan jenaka, penulis membalut pemberontakkan gendernya dalam jalinan kisah cinta dan pencarian diri yang kompleks dan memikat.
Tidak tersedia versi lain